1. PENDAHULUAN
Pemeliharaan itik daging relatif masih baru dikenal, hal ini disebabkan karena
belum tersedianya bibit khusus untuk itik pedaging yang dapat dengan mudah
diperoleh oleh peternak. Itik yang banyak dijual sebagai itik pedaging pada
saat ini adalah itik jantan/betina afkir dan entok jantan/betina dewasa. Telah
berhasil dikembangkan itik pedaging unggul hasil persilangan antara entok
jantan dengan itik betina yang disebut sebagai tiktok. Tiktok mempuyai
kelebihan antra lain cepat tumbuh, sehigga bobot potong lebih besar; kandungan
lemak daging rendah dengan tekstur daging lebih empuk, rasanya lebih gurih dari
pada daging itik petelur. Pemelihraan tiktok sebaiknya dengan sistem integrasi
(Terpadu) dengan tanaman padi swah, serangga, keong sawah, katak kecil dan
sebagainya. Melalui sistem pemeliharaan seprti ini akan diperoleh keuntungan
tambahan selain tiktok juga padi.
2. PEMBIBITAN
Ada beberapa sumber bibit yang
dapat dijadikan sebagai galur induk tiktok, diantaranya itik alabio, mojosari,
tegal, dan bali. Pembuatan galur itik betina dasar pemeliharaanya sebagai
berikut :
- Itik lokal (Mojosari, alabio, tegal, dll.)
- Produksi telur tinggi
- Pertumbuhan yang cepat
- Manmpu beradaptasi dengan lingkungan
- Masa puncak produksi yang relatif tidak lama
- Itik lokal (Mojosari, alabio, tegal, dll.)
- Produksi telur tinggi
- Pertumbuhan yang cepat
- Manmpu beradaptasi dengan lingkungan
- Masa puncak produksi yang relatif tidak lama
Sedangkan sebagai pejantan adalah entok yang akan diambil semen (Sperma)nya untuk kebutuhan kawin suntik dengan induk itik lokal. Pmbuataan galur entok jantan dasar pemeliharaanya sebagai berikut :
- Pertumbuhan cepat
- Memiliki performance (bentuk badan) yang besar saat dewasa.
- Warna bulu lebih banyak warna putih
- Daya kawin tinggi
- Tidak mandul (Harus subur)
3. SISTEM PERKAWINAN
Tiktok merupakan hasil persilangan antara entok jantan dengan etok betina. Anak
tiktok yang dihasilkan bersifat infertil (mandul). Bibit tiktok dihasilkan
dengan sistem IB (Inseminasi Buatan) atau dikenal dengan kawin suntik. Kondisi
sperma entok mampu hidup di saluran reproduksi.itik betina hingga 7
hari,sebauknya tidak lebih dari 4 hari. Dalam waktu satu minggu dapat dilakukan
kawin suntik sebanyak 2 kali. Daya tetas telur relatif rendah yaitu
33,4%,artinya untuk mendapatkan 1 ekor DOT (day old tiktok) dibutuhkan 3 butir
telur. Jika kebutuhan DOT perminggu 100 ekor maka dibutuhkan telur tetas 300
butir Produktivtas bertelur induk sekitar 60%, sehingga induk yang dibutuhkan
untuk bertelur sebanyak (300 X 10/6) : 7= 70 -75 ekor perhari. Satu entok
jantan dapat mengawini 4 ekor induk, untuk mengawini 70-75 ekor induk per hari
dibutuhkan entok jantan sebanyak 70 : 4 = 18 ekor. Frekwensi kawin entok
sekitar 70 %, maka untuk mendapatkan 18 ekor jantan yang siap kawin dibutuhkan
26 ekor ( 100/7 X 18 ekor = 26 ekor ) Cara penetasan telur tiktok ada dua macam,
yaitu dengan unggas lain yang memeiliki sifta mengeram seperti ayam, entok, dan
angsa, serta menggunakan mesin tetas sebagai pengganti indukan. Penatasan telur
tiktok memebutuhkan waktu selama 32 hari, lebih cepat dari entok yang
memerlukan waktu hingga 35 hari. Namun lebih lambat dari pada itik petelur yang
hanya butuh waktu 28 hari. Suhu rungan mesin tetas pada minggu pertama sekitar
38,60 C, kemudian dinaikan menjadi 38,90C pada minggu kedua. Minggu ketiga suhu
dinaikkan menjadi 39,20C dan pada minggu terakhir menjadi 39,40C. Kelembaban
dalam mesi tetas adalah 70 % untuk hari pertama, hari berikutnya hingga akhir
penetasan diturunkan menjadi 60%. Selama proses penetasan, telur harus dibalik
minimal 4- 5 kali, dari hari pertama hingga hari ke 20, agar panas yang
diterima oleh permukaan telur dapat merata.
4. PEMELIHARAAN
Anak tiktok yang telah menetas sebaiknya dimasukan dalam kandang batrei
(starter), dengan ukuran 90 X 60 X tinggi 30 cm. Tinggi kandang 80 cm dari
lantai. Kandang dapat menampung 15 ekor umur 1-3 minggu (30 ekor/ m2). Setelah
tiktok berumur 14 hari, dilepas disawah yang telah ditanami padi umur 14 luas
satu hektar untuk 350 – 400 ekor atau 25 – 28 m 2 per ekor. Sebelum dilepas
disawah, dilakukan adaptasi selam seminggu dengan memberikian lampu pijar jika
anak tiktok bergerombol. Salah satu cara agar tiktok dapat bergerak dan
berenang dengan leluasa, sebaiknya padi ditanam dengan sistem tanam jajar
legowo, sehingga tiktok lebih cepat pertumbuhanya yaitu dalam waktu 75 hari.
Saat butir padi mulai tumbuh, titok dapat dijual dengan bobot badan mencapai
2,5 Kg. Bahan pakan tambahan untuk tiktok sebaiknya berasal dari bahan lokal
setempat seperti dedek, roti, cangkang udang dan ikan rucah, sedangkan bahan
pakan utama didapat dari sawah berupa tumbuhan yang ada di sawah,serangga,
keong sawah dan lain-lain.